Workaholic merupakan isitilah bagi orang yang memiliki kecanduan dalam bekerja. Loh ko bisa?, kecanduan itu tidak cuma miliki penghisap rokok, namun dalam pekerjaan pun bisa. Seperti halnya orang-orang yang gila kerja, waktu seakan berputar cepat sejalan dengan kesibukannya yang mencapai level maxi atau overwork. Buat sesuatu yang berlebihan biasanya mempunyai ekses yang negatif seperti halnya workaholic. Kecenderungan yang mengidap kecanduan kerja, biasa memiliki gangguan kesehataan yang diakibatkan gejala stres, frustasi bahkan sangat berpengaruh pada kehidupan sosialnya.
Nah, dalam penelitian bertajuk “ The boudaries of true workaholicsm versus simple passion for profession” yang dilakukan oleh peneliti dari Norwegia terhadap 1.100 lebih pekerja di Norwegia. Melalu pengembangan yang dilakukan peneliti, hasilnya mereka mampu membuat alat diagnosa untuk mendeteksi seseorang dalam kategori workaholic. Melalui alat itu, disajikan dengan tujuh pertanyaan yang dikasih judul Bergen Work Addiction Scale (BWAS). Bilamana anda menjawab ‘selalu’ atau ‘sering’ maka peneliti menyarankan agar anda untuk menghentikan kerja berlebihan.
Silakan anda jawab beberpa pertanyaan di bawah ini, jika anda lebih banyak menjawab kata ‘sering’ maka anda termasuk workaholic. Hal ini lebih banyak dialami oleh orang dewasa muda dibanding yang lainnya. Diperjelas oleh seorang peneliti berkebangsaan Norwegia Cicilie Schou Andreassen yang menyatakan;” Meskipun begitu workaholicsm tidak berhubungan dengan jenis kelamin, pendidikan, status pernikahan atau pekerja paruh waktu ataupun penuh waktu”
Bila anda merupakan satu dari sepuluh yang menerima dampak negatif dari workaholic ataupun overwork, mulailah anda bercermin dan menyadarinya. Hal ini karena bagi yang benar-benar workaholic diperlukan perawatan melalui terapi. Kalau boleh, tanyakan kembali dibenak anda, apa tujuan dan untuk apa anda bekerja? buat siapa anda bekerja? dan apa untungnya bekerja kalau anda tidak peduli pada diri anda yang sesungguhnya?.
Nah, dalam penelitian bertajuk “ The boudaries of true workaholicsm versus simple passion for profession” yang dilakukan oleh peneliti dari Norwegia terhadap 1.100 lebih pekerja di Norwegia. Melalu pengembangan yang dilakukan peneliti, hasilnya mereka mampu membuat alat diagnosa untuk mendeteksi seseorang dalam kategori workaholic. Melalui alat itu, disajikan dengan tujuh pertanyaan yang dikasih judul Bergen Work Addiction Scale (BWAS). Bilamana anda menjawab ‘selalu’ atau ‘sering’ maka peneliti menyarankan agar anda untuk menghentikan kerja berlebihan.
Silakan anda jawab beberpa pertanyaan di bawah ini, jika anda lebih banyak menjawab kata ‘sering’ maka anda termasuk workaholic. Hal ini lebih banyak dialami oleh orang dewasa muda dibanding yang lainnya. Diperjelas oleh seorang peneliti berkebangsaan Norwegia Cicilie Schou Andreassen yang menyatakan;” Meskipun begitu workaholicsm tidak berhubungan dengan jenis kelamin, pendidikan, status pernikahan atau pekerja paruh waktu ataupun penuh waktu”
- Anda berpikir bagaimana caranya menambah waktu untuk dapat bekerja?
- Anda menghabiskan banyak waktu untuk bekerja dibandingkan waktu yang sudah ditentukan?
- Anda bekerja untuk mengurangi rasa bersalah, cemas, ketidak berdayaan atau depresi?
- Anda sering disuruh orang lain untuk berhenti bekerja tapi anda tidak pernah mendengarkan?
- Anda merasa stres jika tidak diperbolehkan bekerja?
- Anda tidak menjadikan hobi, kegiatan liburan ataupun olahraga sebagai prioritas dikarenakan pekerjaan anda?
- Anda bekerja terlampau banyak sehingga memberikan dampak buruk pada kesehatan anda?
Bila anda merupakan satu dari sepuluh yang menerima dampak negatif dari workaholic ataupun overwork, mulailah anda bercermin dan menyadarinya. Hal ini karena bagi yang benar-benar workaholic diperlukan perawatan melalui terapi. Kalau boleh, tanyakan kembali dibenak anda, apa tujuan dan untuk apa anda bekerja? buat siapa anda bekerja? dan apa untungnya bekerja kalau anda tidak peduli pada diri anda yang sesungguhnya?.